Jauh sebelum kapal selam ditemukan, bahkan sebelum konsep kapal selam seperti yang ada sekarang ini dipikirkan, Jules Verne dalam salah satu karya fiksi ilmiahnya yang berjudul "20.000 Leagues under the Sea", menyebutkan sebuah kapal yang dinamai dengan Nautilus, yang dapat berjalan di bawah dan di permukaan laut. Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan secara detail, bagaimana cara kapal selam tersebut dapat bekerja. Bahkan, prinsip kerja yang dipakai kapal selam saat ini menggunakan teknologi yang sama persis seperti yang terdapat pada kapal Nautilus dalam karangan Verne.
Sejarah Kapal Selam Salah satu kapal selam yang pertama dibuat pada sekitar tahun 1620-an oleh seorang berkebangsaan Belanda bernama Cornelius van Drebbel. Tidak banyak yang diketahui dari kapal selam buatan Drebbel ini, menurut jurnal yang ia tulis, kapal selam yang ia buat hanya sebuah perahu dayung biasa yang kemudian ditutupi dengan kulit tahan air. Kapal digerakkan dengan tenaga manusia, dimana 12 orang bertugas mendayung kapal untuk bergerak melalui air.
Kapal ini dapat menyelam hingga kedalaman sekitar 4,5 meter dan dapat menyelam sejauh 8 kilometer sebelum harus muncul kembali ke permukaan. Kapal selam ini memiliki beberapa lubang sehingga cahaya dapat masuk ke dalam kapal. Teknologi kapal selam telah berubah banyak sejak penemuan Drebbel ini. Saat ini beberapa kapal selam ada yang mencapai ukuran dua kali panjang lapangan sepak bola (200 m) dan dapat membawa lebih dari 150 awak kapal. Juga ada kapal selam bertenaga nuklir yang dapat tinggal di bawah air selama beberapa bulan tanpa muncul ke permukaan.
Prinsip Kerja Kapal Selam Kapal selam bekerja berdasarkan prinsip yang cukup sederhana, yakni kenyataan bahwa udara lebih ringan daripada air. Jika anda mengambil cangkir teh anda dan membaliknya lalu anda mendorong cangkir tersebut di dalam ember yang penuh berisi air, anda harus menerapkan banyak tekanan untuk melakukannya. Tapi begitu anda melepaskan tekanan tersebut, cangkir dengan segera akan mengapung kembali ke atas. Cangkir dapat mengapung kembali karena udara yang terjebak di dalamnya membuat cangkir lebih ringan dari air.
0 komentar:
Posting Komentar